Hatiku mengadu

Kulihat jalan – jalan begitu buntu
Saat – saat hati menjadi keras
Kegundahanpun menyesakkan nafas
Harapan hamba selain ampunan-Mu
Hamba jadikan tangga ke Sorga-Mu
Dosa – dosa menggunung tak terbayangkan
Tetapi jika hamba bandingkan dengan ampunan-Mu
Maka ampunan-Mu lebih agung
Ampunan-Mu lebih besar, yaa Rabb tidak diragukan
Engkaulah pemberi ampunan
Atas segala dosa yang hamba lakukan
Engkau tetap memberi kebaikan


(Syair Imam Syafi’I ketika menjelang ajalnya)

Tuhanku

Tuhanku
dalam termangu
aku masih menyebut namaMu
biar susah sungguh
mengingat Kau penuh
seluruhcayaMu panas suci tinggal
kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mngetuk
aku tidak bisa berpaling

Memori kehidupan


Memori yang luntur ini bagaikan lukisan yang terhakis dari kanvas kehidupan
Semalam yang berlalu itu bagaikan mimpi mimpi yang berlari pergi
Yang berlari pergi dan tak akan kembali lagi

Menjengah di celah jeriji tingkap kehidupan
Menjelajah di dalam hati penuh kelabu
Mencari kenangan yang berlalu pergi
Menanti kembali memori indah yang sudah mati

Kenangan itu hanya bagaikan daun daun gugur dari pohon kehidupan
Yang tak akan bertaut lagi
Yang tak mungkin bertaut lagi

Miri .19.2.2002

Gadis dan malam 2



Seorang gadis berjalan sendirian di lorong gelap ,
Malam hitam,tanpa bintang,tanpa rembulan
Hanya sendirian.

Tidak takutkah sang gadis yang berjalan sendirian tanpa teman,
Tanpa memikirkan kehidupan sekelilingnya ?
Dunia yang kejam sedang memerhatikannya.

Malam hitam sentiasa hitam,
Dan kehidupan malam yang hitam,tidak pernah menentu,
Dibayangi cerita derita,musibah dan sengsara.
Si gadis yang berjalan sendirian tidak menghiraukan segalanya,
Malam yang hitam atau dunia kelabu yang hidup disekitarnya,
Mungkin kehidupan derita sudah dilaluinya,
mungkin resah musibah sudah difahaminya,
mungkin luka sengsara sudah diketahuinya,
dan mungkin ketakutan terhadap dunia yang kejam tidak lagi ada padanya.

Dan apa lagi sebab untuk si gadis takut pada kehidupan sekitarnya.
Kehidupan biar perit,biar pedih,biar sedih,biar kejam
Jika itu hidup yang dilalui dan dipilihnya,
Segalanya mesti terus dan harus dilalui
Saban masa,saban ketika.

Biar dalam gelap malam hitam,biar di jalan lorong kelam,
Biar kesepian ,biar keseorangan,
Hidup ini pastinya perlu diteruskan.