Gurindam Nasihat

Apabila banyak berkata-kata,
Di situlah jalan masuk dusta.

Apabila kita kurang siasat,
Itulah tanda pekerjaan hendak sesat.

Apabila anak tidak dilatih,
Jika besar bapanya letih.

Apabila banyak mencela orang,
Itulah tanda dirinya kurang.

Apabila orang banyak tidur,
Sia-sia sahajalah umur.

Apabila mendengar akan khabar,
Menerimanya itu hendaklah sabar.

Apabila mendengar akan aduan,
Membicarakannya itu hendaklah cemburuan.

Apabila perkataan yang lemah lembut,
Lekaslah segala orang mengikut.

Apabila perkataan yang amat kasar,
Lekaslah orang sekalian gusar.

Apabila pekerjaan yang amat benar,
Tidak boleh orang berbuat honar.

Hatiku mengadu

Kulihat jalan – jalan begitu buntu
Saat – saat hati menjadi keras
Kegundahanpun menyesakkan nafas
Harapan hamba selain ampunan-Mu
Hamba jadikan tangga ke Sorga-Mu
Dosa – dosa menggunung tak terbayangkan
Tetapi jika hamba bandingkan dengan ampunan-Mu
Maka ampunan-Mu lebih agung
Ampunan-Mu lebih besar, yaa Rabb tidak diragukan
Engkaulah pemberi ampunan
Atas segala dosa yang hamba lakukan
Engkau tetap memberi kebaikan


(Syair Imam Syafi’I ketika menjelang ajalnya)

Tuhanku

Tuhanku
dalam termangu
aku masih menyebut namaMu
biar susah sungguh
mengingat Kau penuh
seluruhcayaMu panas suci tinggal
kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mngetuk
aku tidak bisa berpaling

Memori kehidupan


Memori yang luntur ini bagaikan lukisan yang terhakis dari kanvas kehidupan
Semalam yang berlalu itu bagaikan mimpi mimpi yang berlari pergi
Yang berlari pergi dan tak akan kembali lagi

Menjengah di celah jeriji tingkap kehidupan
Menjelajah di dalam hati penuh kelabu
Mencari kenangan yang berlalu pergi
Menanti kembali memori indah yang sudah mati

Kenangan itu hanya bagaikan daun daun gugur dari pohon kehidupan
Yang tak akan bertaut lagi
Yang tak mungkin bertaut lagi

Miri .19.2.2002

Gadis dan malam 2



Seorang gadis berjalan sendirian di lorong gelap ,
Malam hitam,tanpa bintang,tanpa rembulan
Hanya sendirian.

Tidak takutkah sang gadis yang berjalan sendirian tanpa teman,
Tanpa memikirkan kehidupan sekelilingnya ?
Dunia yang kejam sedang memerhatikannya.

Malam hitam sentiasa hitam,
Dan kehidupan malam yang hitam,tidak pernah menentu,
Dibayangi cerita derita,musibah dan sengsara.
Si gadis yang berjalan sendirian tidak menghiraukan segalanya,
Malam yang hitam atau dunia kelabu yang hidup disekitarnya,
Mungkin kehidupan derita sudah dilaluinya,
mungkin resah musibah sudah difahaminya,
mungkin luka sengsara sudah diketahuinya,
dan mungkin ketakutan terhadap dunia yang kejam tidak lagi ada padanya.

Dan apa lagi sebab untuk si gadis takut pada kehidupan sekitarnya.
Kehidupan biar perit,biar pedih,biar sedih,biar kejam
Jika itu hidup yang dilalui dan dipilihnya,
Segalanya mesti terus dan harus dilalui
Saban masa,saban ketika.

Biar dalam gelap malam hitam,biar di jalan lorong kelam,
Biar kesepian ,biar keseorangan,
Hidup ini pastinya perlu diteruskan.

The Road not taken


Two roads diverged in a yellow wood,
And sorry I could not travel both
And be one traveler,
long I stood
And looked down one as far as I could
To where it bent in the undergrowth;


Then took the other,
as just as fair
And having perhaps the better claim,
Because it was grassy and wanted wear;

Though as for that,
the passing there
Had worn them really about the same,
And both that morning equally lay In leaves
no step had trodden black
Oh,

I kept the first for another day!

Yet knowing how way leads on to way,

I doubted if I should ever come back.

I shall be telling this with a sigh
Somewhere ages and ages hence:
two roads diverged in a wood,
and I --
I took the one less traveled by,
And that has made all the difference.

Robert Frost



Mawar Berdarah di Ranjang Merah


Aku mula melihat daun-daun merah berguguran

Dan nanah bertitisan di pasiran pantai

Angin maut menjemput mesra sehembus nafas yang baru mengenal dunia

Daging-daging merah bertaburan atas jalanan

Tak dipeduli

Lalu dimakan anjing,burung dan kucing,

Hasil nikmat benih luka,cinta dusta

Dimakan ulat,tanah dan bumi,langsung tak dipeduli

Kulihat masih darah-darah di dedaunan dan nanah-nanah bertitisan di pasiran pantai.


Di pasiran yang bernanah kulihat ada pasangan indah bahagia

Berpegang tangan berjanji setia

Betapa indah pasangan bercinta,mentari bulan saksi segala

Janjiku dan janjimu,aku untukmu,engkau untukku,cinta kita selamanya.


Namun bulan dan mentari tidak mampu lagi menjadi saksi segala cinta,kasih dan setia

Kulihat ada pasangan indah bahagia,berpegang tangan,berjanji setia

Namun tangan yang bersih dinodai darah,kasih yang putih diwarnai merah,


Sehela nafas sehabis usia, di teratak sepi di sini terjalin cinta yang keji

Tanpa siapa mengetahui,hanya mentari dan bulan saksi segala

Layu mawar di awal usia,kembang terhalang kumbang durjana

Di sini pasti tercipta syurga pasangan bercinta

Namun,terbit neraka merah dari celah retak syurga birunya

Di ranjang merah ,mawar berdarah

Sedetik nikmat terasa,seabad jiwa tersiksa,selamanya menanggung derita


Daun-daun yang gugur takkan bertaut lagi di ranting kehidupan

Pasir yang ditelan ombak lautan takkan mudah lagi kembali ke pantai

Mawar takkan kembang seribu tahun

Kembangnya yang seketika Cuma pun diragut durja kehidupan


Pudarnya warna sang mawar merah

Mawar layu terpinggir sepi terus tak dipeduli

Ibarat dedaunan layu yang berguguran

Ibarat daging-daging merah yang bertaburan atas jalanan,langsung tak dipeduli


Di daerah asing kulihat keayuannya habis dimamah usia

Garis-garis keusiaan mula mewarnai wajahnya,menjalani hidup penuh sepi


Aku tidak lagi melihat pohon kelapa melambai-lambai di pantai

Aku tidak lagi melihat awan putih berarak petang

Yang kulihat hanyalah daun-daun merah berguguran

yang kulihat hanyalah nanah-nanah bertitisan di pasiran


Ada pasangan indah bahagia,berpegang tangan berjanji setia

Betapa indah pasangan bercinta,mentari bulan saksi segala

Dan kisah kembang dan layu mawar itu berulang lagi

Buat yang ke seribu kalinya.


Miri.13.6.2004


(puisi ini ku tulis setelah membaca berita tentang pembuangan bayi yang dijumpai di tempat pembuangan sampah di jalan Kuala Baram Lama,Miri.Bayi dijumpai di dalam tong sampah dan setengahnya telah dimakan oleh anjing atau kucing.Itulah yang ku katakan hasil nikmat benih luka.Betapa percintaan yang dibajai nafsu akhirnya melahirkan seorang bayi yang tak dipeduli lantas dibuag seperti sampah begitu sahaja.Manusia bercinta dan kecewa dan ada juga manusia yang sengaja mencipta cinta untuk mengejar nafsu.Tapi masih ada yang tidak sedar yang ada yang menjual cinta sekadar untuk memuaskan nafsu pihak tertentu.

dan kisah itu berulang kali buat keseribu kalinya..)