Aku mula melihat daun-daun merah berguguran
Dan nanah bertitisan di pasiran pantai
Angin maut menjemput mesra sehembus nafas yang baru mengenal dunia
Daging-daging merah bertaburan atas jalanan
Tak dipeduli
Lalu dimakan anjing,burung dan kucing,
Hasil nikmat benih luka,cinta dusta
Dimakan ulat,tanah dan bumi,langsung tak dipeduli
Kulihat masih darah-darah di dedaunan dan nanah-nanah bertitisan di pasiran pantai.
Di pasiran yang bernanah kulihat ada pasangan indah bahagia
Berpegang tangan berjanji setia
Betapa indah pasangan bercinta,mentari bulan saksi segala
Janjiku dan janjimu,aku untukmu,engkau untukku,cinta kita selamanya.
Namun bulan dan mentari tidak mampu lagi menjadi saksi segala cinta,kasih dan setia
Kulihat ada pasangan indah bahagia,berpegang tangan,berjanji setia
Namun tangan yang bersih dinodai darah,kasih yang putih diwarnai merah,
Sehela nafas sehabis usia, di teratak sepi di sini terjalin cinta yang keji
Tanpa siapa mengetahui,hanya mentari dan bulan saksi segala
Layu mawar di awal usia,kembang terhalang kumbang durjana
Di sini pasti tercipta syurga pasangan bercinta
Namun,terbit neraka merah dari celah retak syurga birunya
Di ranjang merah ,mawar berdarah
Sedetik nikmat terasa,seabad jiwa tersiksa,selamanya menanggung derita
Daun-daun yang gugur takkan bertaut lagi di ranting kehidupan
Pasir yang ditelan ombak lautan takkan mudah lagi kembali ke pantai
Mawar takkan kembang seribu tahun
Kembangnya yang seketika Cuma pun diragut durja kehidupan
Pudarnya warna sang mawar merah
Mawar layu terpinggir sepi terus tak dipeduli
Ibarat dedaunan layu yang berguguran
Ibarat daging-daging merah yang bertaburan atas jalanan,langsung tak dipeduli
Di daerah asing kulihat keayuannya habis dimamah usia
Garis-garis keusiaan mula mewarnai wajahnya,menjalani hidup penuh sepi
Aku tidak lagi melihat pohon kelapa melambai-lambai di pantai
Aku tidak lagi melihat awan putih berarak petang
Yang kulihat hanyalah daun-daun merah berguguran
yang kulihat hanyalah nanah-nanah bertitisan di pasiran
Ada pasangan indah bahagia,berpegang tangan berjanji setia
Betapa indah pasangan bercinta,mentari bulan saksi segala
Dan kisah kembang dan layu mawar itu berulang lagi
Buat yang ke seribu kalinya.
Miri.13.6.2004
(puisi ini ku tulis setelah membaca berita tentang pembuangan bayi yang dijumpai di tempat pembuangan sampah di jalan Kuala Baram Lama,Miri.Bayi dijumpai di dalam tong sampah dan setengahnya telah dimakan oleh anjing atau kucing.Itulah yang ku katakan hasil nikmat benih luka.Betapa percintaan yang dibajai nafsu akhirnya melahirkan seorang bayi yang tak dipeduli lantas dibuag seperti sampah begitu sahaja.Manusia bercinta dan kecewa dan ada juga manusia yang sengaja mencipta cinta untuk mengejar nafsu.Tapi masih ada yang tidak sedar yang ada yang menjual cinta sekadar untuk memuaskan nafsu pihak tertentu.
dan kisah itu berulang kali buat keseribu kalinya..)
1 comment:
Menyayatkan hati.
Post a Comment